November 2018

Friday 9 November 2018

Debat Timses Jokowi-Ma'ruf dengan Fadli Zon soal 'Tampang Boyolali' || ILC



Debate of Jokowi - Ma'ruf's Team With Fadli Zon About 'Tampang Boyolali'

"Tampang Boyolali" maupun kata "Sontoloyo" akhir-akhir ini tengah jadi perbincangan. Hal ini yang menjadi tema Indonesia Lawyers Club edisi 6 November 2018, "Tahun Politik Makin Panas: Tampang Boyolali vs Sontoloyo".

Sontoloyo, merupakan pernyataan yang disampaikan Jokowi saat menghadiri pembagian sertifikat tanah di Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Sementara itu, bahasa "Tampang Boyolali" disampaikan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Pidatonya itu Prabowo sampaikan dalam acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018) kemarin.

Wednesday 7 November 2018

Sudjiwo Tedjo : Sekarang Kok Takut Kritik Jokowi, Dulu Zaman SBY Saya Tidak Takut


Sujiwo Tejo: I Do Not Dare To Criticize Jokowi Because of Raja Antoni and Cebong-cebong

"Tampang Boyolali" maupun kata "Sontoloyo" akhir-akhir ini tengah jadi perbincangan. Hal ini yang menjadi tema Indonesia Lawyers Club edisi 6 November 2018, "Tahun Politik Makin Panas: Tampang Boyolali vs Sontoloyo".

Sontoloyo, merupakan pernyataan yang disampaikan Jokowi saat menghadiri pembagian sertifikat tanah di Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Sementara itu, bahasa "Tampang Boyolali" disampaikan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Pidatonya itu Prabowo sampaikan dalam acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018) kemarin.

Menurutnya hal tersebut tidak masalah tergantung pada tujuannya.

Dirinya menginginkan bahwa kubu Jokowi dan Prabowo adil.

Ia juga menyarankan kalau Jokowi memiliki kekurangan, hal tersebut dapat diungkapkan oleh kubunya sendiri.

Sudjiwo Tedjo juga mempertanyakan bahwa sekarang banyak orang yang menjadi sensitif akan beberapa hal.
Dulu kita nggak sensitif begini, kenapa jadi sensitif? Apa karena daya beli masyarakat?" tanya Sudjiwo Tedjo.

Sembari menunjuk ke depan, Sudjiwo Tedjo mengungkapkan jika dirinya tidak berani mengkritik Jokowi.

"Saya sekarang tidak berani ngritik Jokowi karena ini Raja itu lho di Twitter itu langsung nyerbu," ungkapnya.

Padahal menurutnya, saat zaman SBY dirinya berani melontarkan kritikan di Twitter, tetapi sekarang Sudjiwo Tedjo mengaku tak berani mengkritik Jokowi.


"Dulu pas jaman pak SBY saya berani nge-tweet, waktu pas SBY pidato di TV, mari saudara-saudara kita indahkan perintah pak SBY untuk menghemat energi, jadi ketika pak SBY pidato matikan TV. Aku berani gitu," ujar Sudjiwo Tedjo.

Berbeda dengan zaman SBY, Sudjiwo Tedjo mempertanyakan kenapa ia tidak berani mengkritik Jokowi seperti dirinya mengkritik SBY dulu.

"Kok sekarang saya nggak berani? Apa karena saya makin tua? Apa karena cebong-cebong ini lho, akeh mak gruduk (banyak)," ucap Sudjiwo Tedjo.




Tuesday 6 November 2018

Soal Perang 'Tampang Boyolali' vs 'Sontoloyo', Komentar Rocky Gerung !! - ILC


Indonesia Lawyers Club ILC : Pengamat Politik Rocky Gerung mengkritik, tim sukses kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.


Rocky menjelaskan, menurutnya melebih-lebihkan ucapan Tampang Boyolali dan Sotoloyo merupakan bentuk ketidakmampuan para tim sukses dalam mengolah isu selama kampanye. Apalagi, membawa isu itu ke ranah hukum.
"Ini menurut saya persoalan konyol. Pak Jokowi menyebut dengan tegang tentang Sontoloyo, pak Prabowo dengan hura-hura. Juga kurang kreatifnya tim sukses," kata Rocky di ILC, Selasa malam 6 November 2018.
Rocky menyarankan, untuk tim sukses, hendaknya pasangan calon memilih tim yang mempunyai Intelligence Quotient atau IQ lebih cerdas. Sehingga kampanye yang dilakukan lebih berbobot dan menunjukkan kelebihan pasangan yang diusung.
"Saran saya, jelang pilpres 2019 hendaknya disiapkan tim kampanye yang IQ nya tinggi lah. Jangan sampai terjebak dan memanipulasi kalimat," ucapnya.
"Tahun politik ini normal metafor seperti itu. Jangan sedikit-sedikit dianggap delik aduan, momentum politik segala macam kalimat sebagai politis," tambahnya.

Alasan Batalnya Peluncuran Mobil Esemka, Bagaimana Tanggapan Ma'ruf Amin ?



Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengklarifikasi seputar ucapannya yang menyebut mobil Esemka bakal diluncurkan dan diproduksi besar-besaran pada bulan Oktober kemarin.

Ia menyatakan dirinya hanya mendapatkan informasi peluncuran itu dari pihak lain yang ingin memproduksi mobil itu secara besar-besaran.

"Saya hanya mendengar ada orang yang akan membuatnya," kata Ma'ruf saat ditemui di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta, Selasa (6/11).

Pernyataan tersebut dilontarkan Ma'ruf Amin ketika memberikan tausiah di hadapan ratusan santri dan ulama Nahdlatul Ulama. "Nanti ke depan ada harapan tumbuh mobil nasional. Semua usaha juga dimulai dari kecil," katanya disambut tepuk tangan meriah ratusan orang yang hadir dalam acara silaturahmi itu.

Setelah heboh di media sosial karena keberadaan pabrik mobil Esemka masih menjadi teka-teki sehingga  Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin memberi tanggapan terkait kalarifikasi soal Mobil tersebut.

“(Soal Esemka) itu terserah yang punya mobil,” katanya pada wartawan usai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman salah satu tokoh ulama Depok, Habib Abu Bakar bin Hassan Al Attas, Minggu, 4 November 2018.

Ma’ruf pun mengatakan, produksi massal mobil tersebut bisa saja diundur atau justru sebaliknya dibatalkan. “Ya kita lihat saja, itukan bisa diundur, bisa dibatalkan, tergantung pabrikannya lah,” katanya singkat.


Monday 5 November 2018

Prabowo Berjanji Tak Mau Impor hingga Jemput Rizieq, Bila Terpilih Nanti !!


Jakarta - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto berjanji tidak melakukan impor apapun jika terpilih di tahun 2019. Dia mengatakan, Indonesia akan berdiri di atas kaki sendiri.

"Saya bersaksi di sini, kalau Insya Allah saya menerima amanat dari rakyat Indonesia, saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri! Kita tidak perlu impor apa-apa saudara-saudara sekalian! Kita harus dan kita mampu swasembada pangan! Mampu!," katanya di GOR Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (4/11/2018).

Prabowo menyampaikan kritik terhadap kondisi Indonesia saat ini. Sejumlah janji kepada ulama dan massa pendukungnya juga disampaikan Prabowo. Janji yang akan ditunaikan jika terpilih jadi presiden. Swasembada dan janji tak impor Dalam pidatonya, Prabowo bercerita tentang kondisi petani beras di Klaten yang tidak bisa menjual padi ketika panen tiba. Alasannya, karena pemerintah telah mengimpor beras dari luar yang harganya lebih murah dari petani. Hal yang sama juga terjadi pada petani tebu. Menurut dia, ini merupakan suatu ironi. Sebab, kata Prabowo, Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga negaranya.

ia mengatakan, ingin memenuhi semua kebutuhan warga negara Indonesia dari sumber daya dalam negeri. "Saya bersaksi di sini kalau insya Allah saya menerima amanah rakyat Indonesia. Saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak akan impor apa-apa Saudara-saudara sekalian!" ujar Prabowo. "Kita harus dan kita mampu swasembada pangan! Mampu! Kita juga harus dan mampu swasembada energi, swasembada bahan bakar," lanjut dia.

Selain itu, Prabowo juga berjanji menjemput pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kembali ke Indonesia jika ia terpilih menjadi presiden. Rizieq berada di Arab Saudi sejak pertengahan 2017 dan belum kembali hingga saat ini. Prabowo akan berangkat umrah dan kembali ke Indonesia bersama Rizieq. "Ya, saya akan bekerja keras untuk beliau kembali, insya Allah kalau saya presiden, saya jemput beliau ke sana," ujar Prabowo.

Sekalian umrah, pulangnya bawa beliau. Begitu kan? Nazar boleh kan ya, Pak," tambah Prabowo. Janji Prabowo itu langsung disambut teriakan takbir dari para pendukungnya. Menurut Prabowo, Rizieq adalah salah satu orang yang berjiwa Pancasila. Ia menilai, Rizieq punya komitmen dengan Bhineka Tunggal Ika. Dia pun siap membantu Rizieq agar bisa pulang dengan selamat.

dikutip dari : nasional.kompas.com/

Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia Gelar Pagelaran Budaya Indonesia


   Perhimpunan MAHASISWA-MAHASISWA di Rusia (Permira) menyelenggarakan pagelaran budaya Indonesia dan kongres Permira ke-19 di Rostov on Don, pada 2-3 November 2018.Didukung KBRI di Moskow, pagelaran budaya Wonderful Indonesia mengedepankan tema Zamrud Khatulistiwa

MAHASISWA-MAHASISWA Indonesia di Rusia tidak hanya sibuk dalam menuntut ilmu, tetapi juga peduli terhadap persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta turut mendekatkan hubungan antara bangsa Indonesia dan Rusia. Sekitar 200 orang warga Rusia yang memenuhi gedung kebudayaan Rostov State Transport University seakan-akan bertamasya mengelilingi Indonesia menyaksikan keanekaragaman budaya dan tradisi Indonesia.

Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow Enjay Diana mengemukakan bahwa Indonesia dan Rusia merupakan negara multibudaya. Kerja sama budaya kedua negara sangat penting untuk lebih mendekatkan hubungan kedua bangsa. Saat ini, Rusia dan Indonesia, khususnya jarak antara Moskow dan Bali selangkah lebih dekat dengan adanya penerbangan langsung dari Moskow ke Denpasar sejak 28 Oktober 2018.

Penerbangan ini memudahkan warga Rusia berkunjung ke Indonesia untuk berwisata dan mengetahui budaya Indonesia.

Ketua panitia, Aryanto Rama Nur Rafi, mengatakan, makna pergelaran budaya ini untuk menyampaikan kepada masyarakat Rusia bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi, tetapi menjunjung tinggi persatuan.

"Indonesia adalah negara yang mementingkan persatuan. Kami berharap agar rakyat Indonesia, termasuk para mahasiswa Indonesia di Rusia dapat lebih mencintai Indonesia sebagai Indonesia yang seharusnya, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu," kata Rama, mahasiswa Indonesia yang sedang mendalami bidang perkeretaapian di Rostov State Transport University.

Wakil Pertama Rektor Rostov State Transport University Aleksander Vartanovich Chelokhyan yang hadir pada pergelaran tersebut memberikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan pagelaraan budaya Indonesia. Menurutnya, para mahasiswa Indonesia tidak hanya semangat dan sungguh-sungguh dalam belajar, tetapi juga memiliki kemampuan besar dalam kreasi seni.

dikutip dari m.mediaindonesia.com