Suara Mahasiswa

Suara Mahasiswa

Tuesday 11 December 2018

Modern Flat Design Visual Studio Download Aplikasi Tabungan Siswa || Source Code Vb.Net

December 11, 2018

Aplikasi Tabungan siswa dengan Modern Flat Design saya buat menggukan Ms. Visual Studio 2012 dengan menggukan database Ms. Acces 2007 dengan pitur sebagi berikut



  • Form Siswa
  • Form Tabungan
  • Form Penarikan
  • dan Laporan
Aplikasi ini kalian bisa kembangkan sesuai dengan keingin kalian sendiri dan jika kalian tertarik kalian bisa menanyakan bagaimana cara instal di komputer kalian yang sudah saya  compile ke.EXE berikut demo Aplikasinya :

   * Form siswa


   * Form Tambah Siswa


  * Form Tabungan



Aplikasi tabungan siswa bisa kalian instal dan kalian bisa kembangkan menggunakan Visual studio dan database Ms. Access


Friday 9 November 2018

Debat Timses Jokowi-Ma'ruf dengan Fadli Zon soal 'Tampang Boyolali' || ILC

November 09, 2018


Debate of Jokowi - Ma'ruf's Team With Fadli Zon About 'Tampang Boyolali'

"Tampang Boyolali" maupun kata "Sontoloyo" akhir-akhir ini tengah jadi perbincangan. Hal ini yang menjadi tema Indonesia Lawyers Club edisi 6 November 2018, "Tahun Politik Makin Panas: Tampang Boyolali vs Sontoloyo".

Sontoloyo, merupakan pernyataan yang disampaikan Jokowi saat menghadiri pembagian sertifikat tanah di Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Sementara itu, bahasa "Tampang Boyolali" disampaikan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Pidatonya itu Prabowo sampaikan dalam acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018) kemarin.

Wednesday 7 November 2018

Sudjiwo Tedjo : Sekarang Kok Takut Kritik Jokowi, Dulu Zaman SBY Saya Tidak Takut

November 07, 2018

Sujiwo Tejo: I Do Not Dare To Criticize Jokowi Because of Raja Antoni and Cebong-cebong

"Tampang Boyolali" maupun kata "Sontoloyo" akhir-akhir ini tengah jadi perbincangan. Hal ini yang menjadi tema Indonesia Lawyers Club edisi 6 November 2018, "Tahun Politik Makin Panas: Tampang Boyolali vs Sontoloyo".

Sontoloyo, merupakan pernyataan yang disampaikan Jokowi saat menghadiri pembagian sertifikat tanah di Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Sementara itu, bahasa "Tampang Boyolali" disampaikan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Pidatonya itu Prabowo sampaikan dalam acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018) kemarin.

Menurutnya hal tersebut tidak masalah tergantung pada tujuannya.

Dirinya menginginkan bahwa kubu Jokowi dan Prabowo adil.

Ia juga menyarankan kalau Jokowi memiliki kekurangan, hal tersebut dapat diungkapkan oleh kubunya sendiri.

Sudjiwo Tedjo juga mempertanyakan bahwa sekarang banyak orang yang menjadi sensitif akan beberapa hal.
Dulu kita nggak sensitif begini, kenapa jadi sensitif? Apa karena daya beli masyarakat?" tanya Sudjiwo Tedjo.

Sembari menunjuk ke depan, Sudjiwo Tedjo mengungkapkan jika dirinya tidak berani mengkritik Jokowi.

"Saya sekarang tidak berani ngritik Jokowi karena ini Raja itu lho di Twitter itu langsung nyerbu," ungkapnya.

Padahal menurutnya, saat zaman SBY dirinya berani melontarkan kritikan di Twitter, tetapi sekarang Sudjiwo Tedjo mengaku tak berani mengkritik Jokowi.


"Dulu pas jaman pak SBY saya berani nge-tweet, waktu pas SBY pidato di TV, mari saudara-saudara kita indahkan perintah pak SBY untuk menghemat energi, jadi ketika pak SBY pidato matikan TV. Aku berani gitu," ujar Sudjiwo Tedjo.

Berbeda dengan zaman SBY, Sudjiwo Tedjo mempertanyakan kenapa ia tidak berani mengkritik Jokowi seperti dirinya mengkritik SBY dulu.

"Kok sekarang saya nggak berani? Apa karena saya makin tua? Apa karena cebong-cebong ini lho, akeh mak gruduk (banyak)," ucap Sudjiwo Tedjo.




Tuesday 6 November 2018

Soal Perang 'Tampang Boyolali' vs 'Sontoloyo', Komentar Rocky Gerung !! - ILC

November 06, 2018

Indonesia Lawyers Club ILC : Pengamat Politik Rocky Gerung mengkritik, tim sukses kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.


Rocky menjelaskan, menurutnya melebih-lebihkan ucapan Tampang Boyolali dan Sotoloyo merupakan bentuk ketidakmampuan para tim sukses dalam mengolah isu selama kampanye. Apalagi, membawa isu itu ke ranah hukum.
"Ini menurut saya persoalan konyol. Pak Jokowi menyebut dengan tegang tentang Sontoloyo, pak Prabowo dengan hura-hura. Juga kurang kreatifnya tim sukses," kata Rocky di ILC, Selasa malam 6 November 2018.
Rocky menyarankan, untuk tim sukses, hendaknya pasangan calon memilih tim yang mempunyai Intelligence Quotient atau IQ lebih cerdas. Sehingga kampanye yang dilakukan lebih berbobot dan menunjukkan kelebihan pasangan yang diusung.
"Saran saya, jelang pilpres 2019 hendaknya disiapkan tim kampanye yang IQ nya tinggi lah. Jangan sampai terjebak dan memanipulasi kalimat," ucapnya.
"Tahun politik ini normal metafor seperti itu. Jangan sedikit-sedikit dianggap delik aduan, momentum politik segala macam kalimat sebagai politis," tambahnya.

Alasan Batalnya Peluncuran Mobil Esemka, Bagaimana Tanggapan Ma'ruf Amin ?

November 06, 2018


Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengklarifikasi seputar ucapannya yang menyebut mobil Esemka bakal diluncurkan dan diproduksi besar-besaran pada bulan Oktober kemarin.

Ia menyatakan dirinya hanya mendapatkan informasi peluncuran itu dari pihak lain yang ingin memproduksi mobil itu secara besar-besaran.

"Saya hanya mendengar ada orang yang akan membuatnya," kata Ma'ruf saat ditemui di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta, Selasa (6/11).

Pernyataan tersebut dilontarkan Ma'ruf Amin ketika memberikan tausiah di hadapan ratusan santri dan ulama Nahdlatul Ulama. "Nanti ke depan ada harapan tumbuh mobil nasional. Semua usaha juga dimulai dari kecil," katanya disambut tepuk tangan meriah ratusan orang yang hadir dalam acara silaturahmi itu.

Setelah heboh di media sosial karena keberadaan pabrik mobil Esemka masih menjadi teka-teki sehingga  Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin memberi tanggapan terkait kalarifikasi soal Mobil tersebut.

“(Soal Esemka) itu terserah yang punya mobil,” katanya pada wartawan usai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman salah satu tokoh ulama Depok, Habib Abu Bakar bin Hassan Al Attas, Minggu, 4 November 2018.

Ma’ruf pun mengatakan, produksi massal mobil tersebut bisa saja diundur atau justru sebaliknya dibatalkan. “Ya kita lihat saja, itukan bisa diundur, bisa dibatalkan, tergantung pabrikannya lah,” katanya singkat.